Manajemen sumber informasi
PEMBAHASAN
A.Berbagai Pandangan tentang IRM
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai
sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang
sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan,
peralatan &
manajemen.
Tipe-tipe dari sumber informasi :
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai,
fasilitas-fasilitas,
database, software, hardware.
B.Informasi Sebagai Sumber Strategis
a) Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan
kompetitif.
Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi
yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen
lingkungannya.
b) Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
- Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
- Informasi yang menerangkan penggunaan produk
- Informasi yang menerangkan kepuasan produk
Keuntungan kompetitif dicapai apabila :
* Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
* Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
* Pentingnya efisiensi operasi internal
C. Perencanaan Strategis Untuk Sumber-Sumber Informasi
Jika informasi akan digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan keuntungan
kompetitif maka penggunaannya harus direncanakan. Lebih dari itu perencanaan
tersebut harus dilakukan oleh eksekutif perusahaan dan harus bersifat jangka panjang.
Aktifitas perencanaan yang menidentifikasikan sumner-sumber informasi yang akan
yang akan diperlukan pada masa yang akan dating dan cara penggunaannya
dinamakan SPIR (Strategic Planning for Information Resources). Gagasan utama
yang mendasari SPIR ini adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara
keseluruhan dengan rencananya untuk sumber-sumber informasinya. Sumber-sumber
informasi harus digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan survey selama tahun delapan puluhan mengungkapkan bahwa SPIR adalah
hal yang paling penting kaitannya dengan penggunaan computer dalam bisnis.
Namun demikian manajemen belum menyadari akan pentingnya SPIR ini. Kesadaran
tersebut berkembang secaara bertahap. William R.King professor pada University
of Pittsburgh menetapkan tiga tahapan ini yaitu pra-perencanaan IS strategis,
era SPIR awal dan era SPIR modern.
- Perencanaan strategic merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian.
Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi
pada masa sekarang dan akan datang.
- Gagasan utama dari SPIR adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan
secara keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi
harus digunakan untuk pencapaian tujuan.
- Perencanaan yang digunakan Top Down :
Langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi kemudian direncanakan
aktifitas setiap unit perusahaan.
- Pendekatan-pendekatan Top Down :
1. BSP IBM (Business System Planning)
- Pendekatan studi total
- Setiap manajer diinterview untuk menentukan kebutuhan informasi, kemudian
sistem diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi.
2. CSF (Critical Success Factor)
- Perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang
nenentukan keberhasilan dan kegagalan
3. Transformasi susunan strategis
- Misi, Tujuan, strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan,
strategi perencanaan sistem.
- Proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan
strategi SIM dinamakan proses perencanaan strategi SIM
D.
Manajemen dan Strategis End
User Computer
Tugas perusahan adalah untuk menetapkan kebijaksanaan End User Computing yang
memberikan fleksibitas kepada pemakai untuk melakukan inovasi dalam pengunaan
computer.namun juga harus menentapkan kotrol untuk memastikan bahwa penggunaan
tersebut mendukung tujuan perusahaan.
Jenis end user:
· 1. End-User Non-Pemrograman. Pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman
komputer yang sedikit atau mungkin tak punya sama sekali, dan ia hanya
menggunakan sofware yang telah dibuat oleh orang lain. Ia berkomunikasi dengan
hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk memberikan
bantuan teknis.User Tingkatan Perintah. Pemakai (user) ini menggunakan sofware
tertulis yang telah tersedia, namun ia juga menggunakan 4GL untuk mengakses
database dan membuat laporan khusus.
2. Progemmer End-User. Selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian
ini juga dapat menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan.
Karena ia mempunyai pemahaman komputer yang lebih baik, ia biasanya
menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai tingkat
perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan,
dan insiyur.
3. Personel Pendukung Fungsional. Pemakai ini ditugaskan di unit fungsional
perusahaan dan menangani penggunaan komputer. Ia mempunyai tingkatan sebagai
ahli seperti yang ada di unit pelayanan informasi.
Personel Pendukung Komputerisasi End-User. Spesialis informasi ini ditugaskan
di unit pelayanan informasi, namun membantu end-user dalam pengembangan sistem.
4. Programmer DP. Ia merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di
pelayanan informasi, yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user.
Dukungan ini biasanya diberikan untuk menentukan harga kontrak.
Suatu strategi yang telah terkenal adalah penetapan atau pembangunan pusat
informasi. Ini merupakan pemecahan yang dapat diimplementasikan dengan
cepat,namun hal ini harus diikuti oleh perubahan-perubahan yang mendasar dari
sifat-sifat yang telah permanen. Suatu contoh perubahan yang mendasar ini
adalah bahwa pelayanan informasi melepaskan tugas sebagai sumber pemrosesan dan
ia diberi tugas khusus untuk mengontrol jaringan.
KESIMPULAN
Yang dapat saya simpulkan dari tulisan ini adalah Informasi merupakan salah
satu sumber utama dari perusahaan & dapat dikelola seperti halnya sumber
lain. Dan IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus
hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang
berkualitas
REFERENSI
viyan.staff.gunadarma.ac.id
http://www.gunadarma.ac.id/
Jumat, 16 November 2012
9.SIKLUS HIDUP SISTEM
Pada pembahasan kali ini saya akan membahas tentang siklus hidup sistem
PEMBAHASAN
Siklus Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
a) Fase Perencanaan
Langkah-langkahnya:
1. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi dimana letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan semua informasi. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definisi. Selain itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling bekerja sama dengan manajer.
3. Menentukan tujuan system
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
4. Mengidentifikasi kendala sistem
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Beberapa kendala mungkin ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan oleh konsumen. Kendala lainnya, seprti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut.
5. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu :
a. Teknis; tersediakan hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
b. Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya ?
c. Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
d. Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
e. Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
f. Jadual; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai penting dalam area pemakai.
6. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Jika suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem secara menyeluruh. Penelitian sistem (sistem study) akan memberikan dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting yang harus diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik yang tersedia) dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi sama sekali. Selebihnya akan dipelajari ketika siklus hidup mulai berjalan.
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan keputusan teruskan / hentikan. Pertimbangan penting yang perlu dilakukan yaitu :
a. Akankah sistem yang diusulkan dapat mencapai tujuannya ?
b. Apakah penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan analisis sistem ?
Jika keputusannya adalah teruskan maka proyek akan berlanjut ke tahap penelitian (analisis). Namun, jika keputusannya hentikan maka semua pihak mengalihkan perhatiannya ke masalah-masalah lain.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian. (misalkan gunakan Microsoft Project).
b) Fase Analisis dan Desain
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah
berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis
sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk
merancang sistem baru atau diperbarui.
Adapun Tahapanya yaitu:
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
4. Mendefinisikan Kinerja Sistem
5. Menyiapkan Usulan Rancangan
6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
c) Fase Implementasi
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu:
1. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
2. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP), yang berisi antara lain :
a. Surat yang ditransmisikan
b. Tujuan dan kendala sistem
c. Rancangan sistem : deskripsi ringkasan, kriteria kerja, konfigurasi peralatan, dokumentasi sistem ringkasan, perkiraan volume transaksi, perkiraan ukuran file.
d. Jadual pemasangan
Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerjanya. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusn tersebut dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan.
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu (psedudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika peangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.
5. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuks emua kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis data (database management sistem – DBMS).
6. Menyiapkan fasilitas fisik;
Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan harus dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
7. Mendidik peserta dan pemakai;
Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data, pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
8. Menyiapkan usulan cutover;
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek merekomendasikan kepada manajer agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)
9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;
Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui maka manajemen menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen menolak maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadualkan tanggal baru.
10. Masuk ke sistem baru
d) Fase Operasi
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
2. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
3. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a. Memperbaiki kesalahan
b. Menjaga kemutakhiran sistem
c. Meningkatkan sistem
4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
kesimpulan
Yang dapat saya simpulkan dari tulisan ini adalah
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
4. Mendefinisikan Kinerja Sistem
5. Menyiapkan Usulan Rancangan
6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
c) Fase Implementasi
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu:
1. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
2. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP), yang berisi antara lain :
a. Surat yang ditransmisikan
b. Tujuan dan kendala sistem
c. Rancangan sistem : deskripsi ringkasan, kriteria kerja, konfigurasi peralatan, dokumentasi sistem ringkasan, perkiraan volume transaksi, perkiraan ukuran file.
d. Jadual pemasangan
Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerjanya. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusn tersebut dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan.
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu (psedudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika peangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.
5. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuks emua kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis data (database management sistem – DBMS).
6. Menyiapkan fasilitas fisik;
Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan harus dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
7. Mendidik peserta dan pemakai;
Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data, pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
8. Menyiapkan usulan cutover;
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek merekomendasikan kepada manajer agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)
9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;
Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui maka manajemen menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen menolak maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadualkan tanggal baru.
10. Masuk ke sistem baru
d) Fase Operasi
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
2. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
3. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a. Memperbaiki kesalahan
b. Menjaga kemutakhiran sistem
c. Meningkatkan sistem
4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
kesimpulan
Yang dapat saya simpulkan dari tulisan ini adalah
Evolusi
sistem berbasis komputer mengikuti suatu pola yang disebut siklus hidup sistem,
yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan serta
penggunaan. Manajer dari area pemakai terlibat dalam perencanaan dengan maksud
agar proyek akan memperoleh manfaat. Analis sistem membantu manajer dalam
pendefinisian masalah, menetapkan tujuan dan mengenai kendala-kendala serta
studi kelayakan.Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh
manajer unit jasa informasi, dibantu oleh manajer dari analisis sistem,
pemrograman dan operasi. Namun kecenderungan saat ini, meletakkan tanggung
jawab pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah
referensi
msherawati.staff.gunadarma.ac.id
http://www.gunadarma.ac.id/
msherawati.staff.gunadarma.ac.id
http://www.gunadarma.ac.id/
8.KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI
Pengendalian yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah sejauh mana pengendalian aplikasi mempunyai peran dalam
mencegah dan mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan . Sebuah pengendalian
dikatakan berhasil ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.
Betapa pentingnya informasi dalam kehidupan manusia,
sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat , tidak boleh bias(berat
sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan relevan dengan
penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas dan
berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas perlu
dibangun sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan
cara menghasilkan informasi yang berguna . informasi yang berguna akan
mendukung sebuah keputusan bagi pemakainya.
Pendekatan sistem adalah suatu prosedur langkah demi
langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu
keputusan atau lebih, dan untuk tiap keputusan diperlukan informasi.
I. Pengendalian dalam sistem
Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti
menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem
yang berada dalam kendali akan beroperasi dalam batas toleransi
yang telah ditentukan.
Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai
dengan keluaran yang semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian
melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat,
sehingga terjadi hal seperti itu.
Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka
sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap
kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi
dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh
karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan
gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu
dan siap menghadapi segala kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum
variasi kebutuhan pengendalian”. Tentu saja tidak seluruh tanggapan korektif
dari sistem umpan balik harus diterima, hal ini akan tergantung kepada
kepentingan organisasi, karena itu berlaku fungsi penyaringan. Artinya hal-hal
yang tidak prinsipil dan tidak terlalu mengganggu jalannya organisasi tanggapan
korektif bisa diabaikan.
Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai
berikut :
- suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.
- suatu ukuran prestasi aktual.
- suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.
- suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer
- suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.
II. Pengertian Sistem
Sistem informasi dengan pendekatan sistem
manusia/mesin akan memadukan dua unsur, yaitu unsur manusia dengan unsur mesin.
Sistem manusia merupakan sistem terbuka dan probabilistik, sedangkan sistem
mesin atau komputer merupakan sistem relatif tertutup dan deterministik.
Dengan memadukan dua sistem dengan karakter yang
berbeda; maka akan terjadi saling mengisi dan saling melengkapi, sehingga bila
salah satu sistem tidak ada, sistem informasi tidak akan jalan; meskipun dalam
pelaksanaannya terdapat berbagai jenis kombinasi dari kedua unsur tersebut.
Untuk lebih memahami karakteristik sistem dengan
segala seluk-beluk yang terdapat di dalamnya, dilakukan dengan pengunsuran
(factoring), dengan demikian akan dapat diketahui sampai bagian-bagian yang
sekecil-kecilnya. Dalam menganalisis sistem yang besar dengan jumlah subsistem
dan interface yang sangat banyak, akan sangat rumit dilakukan, Untuk
menyederhanakan sistem yang besar itu biasa dilaksanakan dengan simplifikasi
dan pemisahan.
Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang
bergabung untuk satu tujuan. Model dasarnya adalah masukan, pengolahan, dan
keluaran, tetapi dapat pula dikembangkan hingga menyertakan pula penyimpanan.
Sistem dapat terbuka atau tertutup, tetapi sistem informasi biasanya adalah
sistem terbuka, berarti menerima beberapa masukan tak terkendali dari
lingkunganya.
Beberapa jenis sistem adalah :
1. Sistem Deterministik dan
Probabilistik
Disebut deterministik jika sebuah sistem beroperasi
dalam cara yang dapat diramalkan secara tepat.
Disebut probabilistik jika sistem masih ada
kemungkinan-kemungkinan dan ada sedikit kesalahan atas ramalan terhadap
jalannya sistem.
2. Sistem Tertutup dan Terbuka
·
Sistem tertutup tidak bertukar materi, informasi atau
energi dengan lingkungannya.
·
Sistem terbuka mengadakan penukaran informasi, materi
atau energi dengan lingkungannya.
3. Sistem Manusia/ Mesin
Ada berbagai kemungkinan untuk mengadakan kombinasi
antara manusia dan mesin . sistem manusia/mesin dapat mengandalkan mesin dan
memakai manusia hanya sebagai monitor atau operasi mesin. Atau pada ekstrim
lain, sebuah sistem dapat menekankan pada manusia sehingga mesin hanya
melaksanakan peran pendukung seperti menyediakan perhitungan atau mencari data.
III. Pengertian Informasi
Terdapat perbedaan tentang pengertian informasi dalam
percakapan sehari-hari dengan yang digunakan pada sistem informasi manajemen.
Pada sistem informasi, istilah informasi mempunyai karakter tersendiri,
diantaranya memiliki nilai dalam prosses pengambilan keputusan. Sehubungan
dengan itu informasi dapat diartikan sebagai data mentah, data tersusun, atau
kapasitas sebuah saluran komunikasi. Selain itu informasi dapat memperkaya
penyajian, atau mempunyai nilai kejutan, yaitu mengungkapkan sesuatu yang
penerimanya tidak tahu atau tidak menyangka sebelumnya.
Informasi dapat mengurangi ketidakpastian, karena
informasi dapat mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil yang diharapkan melalui
sebuah keputusan. Berdasar-kan pada hal-hal tersebut di atas, maka informasi
dalam SIM dapat didefinisikan sebagai berikut: Informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat
dalam mengambil keputusan saat ini atau yang akan datang.
Suatu informasi bisa merupakan bahan jadi bagi
pengambil keputusan tahapan tertentu, tetapi bisa pula merupakan bahan mentah
bagi pengambil keputusan untuk tahapan berikutnya.
Definisi umum untuk “informasi” dalam pemakaian system
informasi adalah sebagai berikut:
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan
saat ini atau mendatang.
Informasi, dalam lingkup sistem informasi, memiliki
beberapa ciri :
- Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
- Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
- Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
- Korektif. Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu sebelumnya.
- Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.
Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai
berikut :
- Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai
- Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai
- Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.
IV. Jenis-jenis sistem informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang
berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnis. Oleh sebab itu jenis sistem
informasi adalah sebagai berikut : Transaction Processing System (TPS)
berfungsi pada level organisasi; Office Automation System (OAS) dan
pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level knowledge.
Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen
(SIM), dan Decision Support System(DSS). Sistem ahli menerapkan keahlian
pembatasan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan
terstruktur. Pada level manajemen strategis kita menemukan Executive Support
System (ESS), Group Decision Support System (GDSS), dan yang lebih
umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work Systems
(CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragaman
organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur.
1. Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar
untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi
waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara
manual.
Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang
memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena
manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui
informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana
hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem
ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.
2. Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System
(KWS)
Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang
biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis
informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau untu
memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya
secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu.
Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets,
destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail,
email, dan video confrencing.
Knowledge Work System (KWS) mendukung para
pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu
mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan
Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan
transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja
karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia,
perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer, dan
lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk
analisis keputusan dan pembuatan keputusan.
Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis
data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna
menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu
menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski
tidak berupa suatu struktur tunggal.
4. Decision Support System (DSS)
Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level
yang lebih tinggi adalah Decision Support System (DSS). DSS hampir sama
dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama tergantung pada basis data
sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada
fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun
keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai
untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.
Tugas Pengendalian Dalam Sistem
Informasi Yang Terdiri Dari :
Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup
system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol
tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer
menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan
cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok. Untuk memastikan
bahwa CBIS yg diimplementasikan dapat memenuhi
kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana
1. Fase Perencanaan
Mendefinisikan tujuan dan kendala
2. Fase Analisis & Disain
Mengidentifikasi kebutuhan informasi
Menentukan kriteria penampilan Menyusun disain dan standar operasi CBIS
3. Fase Implementasi
Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS
4. Fase Operasi & Kontrol
Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC
Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan
· Kontrol desain sistem
Tujuan
untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan,
mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai ataumanfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai ataumanfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
1. Permulaan Dokumentasi Sumber
Perancangan dokumentasi
Pemerolehan dokumentasi
Kepastian keamanan dokumen
2. Kewenangan
Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
3. Pembuatan Input Komputer
Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input
diproses
4. Penanganan Kesalahan
Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg
telah dikoreksi ke record entry
5. Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi
bagaimana dapat dikeluarkan
6. Permulaan Transaksi (Transaction
Origination)
Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber
Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber
Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk
mencapai efisiensi dan keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap
tujuan ini dapat diklasifikasikan
menjadi 5
area :
1. Struktur organisasional
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis, Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang
computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.
5.
Perencanaan disaster
i. Rencana Keadaan darurat
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
ii. Rencana Backup
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
iii. Rencana Record Penting
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan kopi duplikat.
iv. Rencana Recovery
Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas komunikasi da pasokan-pasokan.
Kesimpulan
Pada pembahasan
kali ini kita telah membahas tentang keamanan
dan kontrol sistem informasi , Pengendalian dalam
sebuah sistem pada dasarnya berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam batas
prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali akan
beroperasi dalam batas toleransi yang telah ditentukan. Pengendalian yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah sejauh mana pengendalian
aplikasi mempunyai peran dalam mencegah dan mendeteksi adanya
kesalahan-kesalahan . Sebuah pengendalian dikatakan berhasil ketika
kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.
referensi
Kamis, 15 November 2012
7.KOMUNIKASI DATA
1.Komunikasi
data adalah transmisi atau proses pengiriman dan penerimaan data dari dua atau
lebih device(sumber),melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel
koaksial, fiberoptic(seratoptic), microware dan sebagainya.
2.Komunikasi
data merupakan gabungan dari beberapa teknik pengolahan data. Dimana
telekomunikasi yang dapat diartikan segala kegiatan yang berhubungan dengan
penyaluran informasi dari titik ketitiklain. Sedangkan pengolahan data adalah
segala kegiatan yang berhubungan dengan
pengolahan.
suatu model komunikasi merupakan deskripsi
ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model
merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian
komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”.
a). Aubrey Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari fenomena yang dijadikan model.
b).Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori.
a). Aubrey Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari fenomena yang dijadikan model.
b).Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori.
Tujuan utama sebuah sistem
komunikasi adalah pertukaran data antara dua entitas. merupakan sebuah contoh
jaringan komunikasi data dimana terjadi komunikasi antara workstation dan
server melalui sebuah jaringan telepon publik. Contoh lainnya lagi adalah
komunikasi antara dua telepon dengan menggunakan jaringan yang sama.
Unsur-unsur model ini adalah sebagai berikut:
* Source :
Perangkat ini bertugas untuk
membangkitkan atau menentukan data yang akan ditransmisikan; misalnya telepon
atau komputer personal.
* Transmitter :
Biasanya, data dibangkitkan oleh
sistem source dan tidak langsung ditransmisikan secara langsung dalam bentuk
sebagaimana data itu dibuat. Sebuah transmitter akan mentransformasikan dan
mengkodekan informasi tersebut dalam bentuk sinyal elektormagnetik yang dapat
dirambatkan pada sistem transmisi. Misalnya, sebuah modem mengambil bit stream
dari sebuah komputer dan mentrasformasikannya dalam bentuk sinyal analog yang
dapat dirambatkan pada jaringan telepon.
* Sistem Transmisi :
Ini dapat berupa media transmisi
atau jalur komunikasi atau sebuah jaringan kompleks yang menghubungkan source
dan destination.
* Receiver :
Receiver menerima sinyal dari sistem
transmisi dan mengkonversinya ke dalam bentuk yang dikenali oleh perangkat
destination. Misalnya, sebuah modem akan menerima sinyal analog yang datang
dari jaringan atau jalur transmisi dan mengkonversinya ke dalam bentuk digital
stream.
* Destination :
Merupakan tujuan akhir dari
pengiriman data yang menerima data
dari
receiver.
1. Personal Computer ; untuk server dan workstation.
2. Media
transmisi ; berupa kabel yang berfungsi untuk mentransmisikan data.
3. Network
Interface Card ; sebagai pengatur proses pengiriman dan penerimaan data.
4. Konektor
; sebagai penghubung antara media transmisi ke peralatan.
5. Software
Jaringan ; untuk mengatur akses data antar user dalam jaringan.
6. Software
aplikasi ; program aplikasi yang digunakan untuk keperluan organisasi.
Media penyimpanan data
(Storage) ; berupa hard disk yang berfungsi untuk menyimpan software jaringan,
software aplikasi dan data.
a.Software dalam host
Software dalam host adalah telecommunication monitor.software ini melengkapi bagian system operasi yang menjalankan transmisi data antara host dan front end processor. Walaupun fungsi yang dilakukan oleh software TCM berbeda untuk satu system dengan system lainnya.
B.Software dalam front
end processor
Nama yang digunakan untuk software datacom dalam front end processor adalah network control program atau NCP
Bertanggung jawab
merencanakan, menerapkan dan mengoperasikan serta mengendalikan kinerja
jaringan komunikasi data.
Staff Manajer Jaringan
terbagi atas 3 spesialisasi :
1. Analisis
Jaringan, bertanggung jawab pada sistem yang berorientasi komunikasi.
2. Analisis Perangkat Lunak, yang memprogarm dan memelihara
perangkat lunak komunikasi data.
3. Tekhnisi
Datacom, ahli dalam hardware Datacom.
· Peranan komunikasi data dalam pemecahan masalah
Komunikasi data dalam pemecahan masalah sangat memiliki peran yang
penting karena dengan adanya komunikasi data ,semua sistem dapat bekerja dalam
satu integritas yang terstruktur.
kesimpulan
pada pembahasan
kali ini kita telah membahas tentang komunikasi data , Komunikasi data
adalah transmisi atau proses pengiriman dan penerimaan data dari dua atau lebih
device(sumber),melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel
koaksial, fiberoptic(seratoptic), microware dan sebagainya.Komunikasi data juga
merupakan gabungan dari beberapa teknik pengolahan data. Dimana telekomunikasi
yang dapat diartikan segala kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran
informasi dari titik ketitiklain. Sedangkan pengolahan data adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan. Tujuan utama sebuah sistem
komunikasi adalah pertukaran data antara dua entitas. merupakan sebuah contoh
jaringan komunikasi data dimana terjadi komunikasi antara workstation dan
server melalui sebuah jaringan telepon publik
referensi
1.
farizprogramming.blog.mercubuana.ac.id/.../model-komunikasi-data/
3.
http://fauzionline553.blogspot.com/2011/11/komunikasi-data.html
6.DATABASE
Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data,
tingkatan data dapat disusun ke dalam sebuah hirarki mulai dari yang paling
sederhana hingga paling kompleks, hirarki data terbagi beberapa bagian,yakni:
1.
Basis Data, Merupakan
sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan record.
2.
Berkas/File, Merupakan
sekumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu objek.
3.
Record, Merupakan
sekumpulan field/atribut/data item yang saling berhubungan terhadap obyek
tertentu.
Record juga terbagi menjadi dua bagian,yaitu:
- Fixed
length record, Merupakan semua field dalam record memiliki ukuran yang tetap.
- Variable
length record, Merupakan field-field dalam record dapat memiliki ukuran yang
berbeda (metode penandaan yang digunakan adalah :end of record marker,
indicator panjang, dan table posisi record)
Pada perusahaan yang terbentuk secara tradisional mengorganisasikan data
mereka dalam suatu hirarki yang terdiri dari elemen, catatan (record), dan
file.
a.
Elemen data (data
element) adalah unit data terkecil, tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang
berarti.
b.
Satu tingkat hirarki
yang lebih atas adalah catatan. Satu catatan (record) terdiri dari sebuah
elemen data yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan tertentu.
c.
Semua catatan sejenis
disusun menjadi satu file. File adalah kumpulan catatan data (data record)
yang berhubungan dengan suatu objek tertentu.
Karena itu, hirarki data tradisional adalah :
a.File
b.Catatan
b.Catatan
c.Elemen data
1.SASD ( Penyimpanan
Berurutan )
Adalah suatu penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang terdiri
dari suatu catatan mengikuti satu catatn lain ke urutan tertentu,misalnya
catatan pegawai disusun dalam urutan nomor pegawai. Bila system penyimpanannya
berurutan yang digunakan,data pertama harus diproses pertama,kemudian data
kedua pun seperti itu dan seterusnya sampai akhir file itu tercapai. Sebagian
media penyimpanan computer hanya dapat memproses data yang disusun secara
berurutan. Pita magnetic adalah contohnya.
2.DASD (Penyimpanan Akses
Langsung)
Adalah suatu cara mengorganisasikan data yang memungkinkan semua catatan
ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan atau secara acak. DASD
memiliki mekanisme mebaca dan menulis yang dapat diarahkan ke lokasi manapun
dalam medium penyimpanan. Walau beberapa teknologi DASD telah dibuat,yang
paling popular adalah piringan magnetic.
Adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau
pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan computer sehingga bisa
berjalan secara otomastis. Setelah diolah,data ini biasanya mempunyai nilai
yang informative jika dinyatan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka
istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai system informasi. Kedua
istilah ini mempunyai arti yang hamper sama, jika pemrosesan data mengolah dan
memanipulasi data mentah menjadi informasi(hasil pengolahan), sedangkan system
informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai
produk keluaran. Pemrosesan data dibagi menjadi tiga yakni:
- Pemrosesan
Batch,artinya anda dapat menjalankan setiap transaksi secara terpisah atau anda
dapat menggabungkan beberapa transaksi dan memprosesnya secara bersama-sama.
- Pemrosesan
Online, artinya Pengolahan transaksi yang dilakukan dengan cara terpisah/satu
per satu,kadang sesaat terjadinya transaksi,karena pengolahan online
berorientasi transaksi.
- Sistem Real time,
artinya system transaksi yang mengendalikan system fisik,dimana system ini
mengharuskan computer berespon cepat pada system fisik.
1. Era permulaan database ditandai dengan
- Pengulangan data
- Ketergantungan
data
- Kepemilikan data
yang tersebar
2. Konsep Database
- Yaitu integrasi
logis dari catatan-catatan file
- Tujuan dari
konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independansi data.
Independansi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan pada program yang
memproses data. Independensi data juuga dicapai dengan menempatkan spesifikasi
dalam table & kampus yang terpisah secara fisik dari program. Program
mengacu pada table untuk mengakses Data.
3. Struktur Database di bagi menjadi :
- Database
- File
- Catatan
- Elemen Data
4. Keunggulan Database dan DBMS
Keuntungan.
- Mengurangi
pengulangan data
- Mencapai
independansi data
Spesifikasi data disimpan dalam tiap program aplikasi. Dan Perubahan
dapat dibuat pada struktur data tanpa memoengaruhi program yang mengakses data.
- Mengintegrasikan
data dari beberapa file.
Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis,organisasi fisik
tidak lagi menjadi kendala.
- Mengambil data
dan informasi secara cepat
Hubungan logis query language memungkinkan pemakai mengambil data dalam
hitungan detik atau menit.
- Meningkatkan
keamanan
Baik DBMS mainframe maupun computer mikro dapat menyertakan beberapa
lapis keamanan seperti kata sandi,direktori pemakai,dan bahasa sandi.
5. Kerugian Database & DBMS
- Memperoleh
perangkat lunak yang mahal
- Memperoleh
konfigurasi perangkat keras yang besar
- Memperkerjakan
dan mempertahankan staf DBA
a)Peranan Database:
Menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi
masalah atau pendekatan model perusahaan.
b)Peranan DBMS:
1. Data yang berulang dalam bentuk
multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file
2. Data dan program menyatu
3. Kebutuhan untuk mengintegrasikan data
dari file-file
4. Kebutuhan untuk memperoleh data secara
cepat
5. Kebutuhan untuk membuat data dengan aman
kesimpulan
pada pembahasan kali ini kita akan
membahas tentang database , Tujuan dari konsep
database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independansi data.
Independansi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan pada program yang
memproses data. Independensi data juuga dicapai dengan menempatkan spesifikasi
dalam table & kampus yang terpisah secara fisik dari program. Program
mengacu pada table untuk mengakses Data. Database dan DBMS memiliki beberapa keunggulan
dan kelemahan.diantaranya keunggulan pada database dan DBMS adalah Mengurangi pengulangan
data,Mencapai independansi
data, Mengintegrasikan data dari beberapa file,dan lain-lain.sedangkan kelemahan dari
database dan DBMS adalah perangkat lunak yang mahal,Memperoleh konfigurasi
perangkat keras yang besar dan harus Memperkerjakan dan
mempertahankan staf DBA.
referensi
Langganan:
Postingan (Atom)